“Asymmetry” Danjyo Hiyoji’s Spring/Summer 2013; Welcome Back The Pioner!

Bagi saya, Danjyo-Hiyoji adalah cinta pertama jika membicarakan indie label. Jauh sebelum puluhan indie label yang akhir-akhir ini mudah sekali dijumpai, saya telah mengenal Danjyo-Hiyoji lebih dulu. Saya mengenal mereka sebagai salah satu yang pertama, dan yang berhasil mencuri hati saya.

Danjyo-Hiyoji Spring/Summer 2013 "Asymmetry"

Danjyo-Hiyoji Spring/Summer 2013 “Asymmetry”

 Tiga tahun lalu, tepatnya pada JFW(Jakarta Fashion Week) 2009/2010 adalah kali pertama saya mengetahui tentang Danjyo-Hiyoji. Pada satu sesi peragaan busana, saya menyaksikan koleksi-koleksi dari mereka. Rasanya aneh. Kenapa?. Karena saat itu, selama beberapa hari berada di JFW, saya melulu dipertontonkan oleh puluhan koleksi desainer-desainer terkemuka di Indonesia, dan mereka serupa tapi tak sama dalam hal orientasi koleksi. Serupanya karena hampir semua desainer mengarah ke couture, high fashion, atau setidaknya ready-to-wear duluxe. Tetapi tidak samanya, ya karena gaya rancangan mereka sudah pasti berbeda. Polanya beda, warnanya beda, garis rancangannya beda, apalagi tiupan “ruh” yang diberikan, sudah pasti beda. Karena itu, puluhan koleksi busana yang saya saksikan ketika JFW 2009/2010 saya katakan serupa tapi tak sama.

Lalu saya lupa kapan tepatnya, tetapi yang saya ingat adalah saya melihat satu sesi peragaan busana yang menampilkan jajaran busana sehari-hari yang biasa, tetapi tidak biasa. Biasa tapi tidak biasa. Hmmm…begini, busana yang ditampilkan di atas lintasan catwalk JFW itu seperti biasa saya lihat banyak dikenakan di keseharian, atau mungkin bisa kita sebut busana basic. Tapi tidak biasa, karena seperti itulah wujud si busana, tidak biasa, pada cutting, pada warna, pada “sesuatu” yang ada di dalamnya.

Basic with a twist. Kalimat itulah yang sempat dikatakan para punggawa Danjyo-Hiyoji untuk mendeskripsikan koleksinya saat itu. Mungkin terdengar biasa, atau mungkin basi jika kalian dengan sekarang ini, tapi tidak jika kalian mendengarnya tiga tahun lalu, dimana indie label tidak sebanyak sekarang dan tidak mengadopsi garis rancang yang kebanyakkan satu aliran. Tiga tahun lalu, 2009, saya tahu saya mulai jatuh cinta, dengan Danjyo-Hiyoji dan “basic with a twist” yang mereka miliki.

Lama waktu berselang, saya tidak banyak mendengar kabar tentang salah satu label kesayangan saya ini. Terakhir yang saya tahu dan membuat saya sedih adalah ditutupnya toko fisik Danjyo-Hiyoji dan toko-toko lain di Level One Grand Indonesia. Namun beberapa waktu setelah kabar tidak menyenangkan itu, saya mendengar kalau Danjyo-Hiyoji kembali. Sebuah peragaan busana akan diadakan untuk memperkenalkan koleksi busana Spring/Summer 2013 nya.

Mendengar kabar ini, tentu saya senang dan bersemangat sekali. Akhirnya, setelah sekian lama Danjyo-Hiyoji menarik diri dari dunia nyata dan lebih banyak mengandalkan media dunia maya, mereka kembali. Saya akan bisa melihat koleksi mereka lagi langsung di depan kedua mata saya.

Uniquely Video Mapping at Danjyo-Hiyoji Spring/Summer 2013 "Asymmetry"

Uniquely Video Mapping at Danjyo-Hiyoji Spring/Summer 2013 “Asymmetry”

Bertempat di Fairground Area SCBD atau yang dulu lebih dikenal dengan nama Bengkel Night Park, peragaan busana koleksi Spring/Summer 2013 milik Danjyo-Hiyoji ini ternyata tidak berdiri sendiri. Acara yang diberi nama Asymmetry dan The Dream Factory ini merupakan hasil kolaborasi antara peluncuran koleksi Spring/Summer 2013 Danjyo-Hiyoji dan perayaan ulang tahun ke-17 dari Future 10, sebuah promotor musik milik Anton Wiryono, serta didukung penuh oleh Avolution Rated-A. Rated-A adalah sebuah wadah yang dibentuk oleh Avolution bagi para perokok dewasanya untuk menyalurkan aspirasi dan inspirasi di bidang kreatif.

Dimulai sekitar pukul 20.30 WIB, Asymmetry The Dream Factory dibuka oleh karya busana pemenang Rated-A “Metamorforward” Fashion Online Competition yang dilangsungkan beberapa waktu lalu. Setelahnya, tiga orang model yang mengenakan busana serba putih dengan garis rancang berbeda dijadikan manekin pada permainan mapping video yang unik. Bagian mapping video ini adalah salah satu bagian favorit saya sepanjang Asymmetry The Dream Factory. Ketika tiga orang model itu berdiri di depan dinding putih dan proyektor mengarah kepada mereka lalu memainkan mapping video yang serupa permainan laser, saya hanya bisa berdecak kagum, serta berkali-kali mengatakan, “Keren!”.

Kurang lebih lima menit mapping video itu diputarkan dan tiga model mematung di depannya sebelum mereka pergi ketika mapping video selesai, pertanda acara yang paling saya tunggu-tunggu akan segera dimulai, peragaan busana koleksi Spring/Summer 2013 DanjyoHiyoji.

Salah satu koleksi teranyar Danjyo-Hiyoji. Suka blazer hitam ini :D

Salah satu koleksi teranyar Danjyo-Hiyoji. Suka blazer hitam ini 😀

Menampilkan 30 busana yang dibawakan oleh 15 model wanita dan 15 model pria. Bagi saya, Danjyo-Hiyoji seperti membagi-bagi koleksi busana kali ini ke dalam empat kategori. Pertama, busana dengan paduan warna-warna cerah. Kedua, busana dengan motif print. Ketiga, busana dengan potongan cenderung lebih clean dan aplikasi warna-warna “aman”. Dan keempat, busana yang di dominasi warna gelap semisal hitam dengan menitikberatkan pada permainan struktur dan volume busana.

Pada koleksi kali ini Danjyo-Hiyoji terasa sangat bermain-main dengan banyak hal, tidak hanya sebatas garis rancang atau potongan busana seperti yang biasa mereka lakukan, tetapi mereka juga mengeksplorasi warna, garis rancang, struktur busana, volume, hingga motif print pada koleksinya. Hal itu sudah pasti tidak mudah. Dengan koleksi dengan jumlah yang tergolong sedang-sedang saja, dan banyaknya elemen yang “dimainkan”, saya pikir bisa saja jika koleksi Danjyo-Hiyoji kali ini jatuhnya “random collection”, sangat berlainan diantara satu sama lain dan tidak memiliki benang merah atau “ruh” yang sama. Seperti koleksi yang diambil secara acak, dan hanya lebih berat kekeberagaman tanpa adanya satu pengikat.

Tapi apakah hal itu terjadi?. Bagi saya tidak. Setelah melihat keseluruhan koleksi milik Danjyo-Hiyoji, saya tetap bisa merasakan satu benang merah yang sama. Saya tetap bisa merasakan kalau itulah Danjyo-Hiyoji, Indie Label yang telah membuat saya jatuh cinta tiga tahun lalu. Mereka tetaplah sama, meski digarap dengan formasi baru. Bagi saya, pada koleksi Spring/Summer nya kali ini, Danjyo-Hiyoji justru makin memperlihatkan kematangannya dalam berkarya. Mereka berani mengeksplorasi hal-hal baru pada koleksinya, mengambil beberapa resiko yang ada, dan seolah mengatakan, “We can create many kind of outfit with the same spirit.”

Sebagian dari koleksi Danjyo-Hiyoji Spring/Summer 2013. Coba lihat, koleksi printing-nya, keren banget ya? :)

Sebagian dari koleksi Danjyo-Hiyoji Spring/Summer 2013. Coba lihat, koleksi printing-nya, keren banget ya? 🙂

"Dark Collections" Danjyo-Hiyoji yang bikin jatuh cinta(khususnya 4 koleksi di tengah foto). I love this collection, cause, hey, I love black outfit! Lol :p

“Dark Collections” Danjyo-Hiyoji yang bikin jatuh cinta(khususnya 4 koleksi di tengah foto). I love this collection, cause, hey, I love black outfit! Lol :-p

Sepanjang jalannya peragaan busana, selain bagian mapping video saya juga sangat suka sekuens koleksi busana print. Sampai saya menuliskan ini, saya sebenarnya masih menerka-nerka sebenarnya apa motif print yang ada pada koleksi Danjyo-Hiyoji. Motif-motif yang dibubuhkan pada busana berwarna dasar putih itu bagi saya terlihat seperti bagian dari arsitektur art deco (?), burung phoenix (?), geladak kapal (?). Ah, jujur saya bingung, biar nanti saya cari tahu lagi. Tapi sungguh, saat melihat koleksi tersebut diperagakan para model di lintasan catwalk, terasa keren. T-shirt, baju terusan, celana panjang, kemeja, hingga blazer yang mungkin biasa saja jadi sangat menarik tapi tidak too much karena penempatan motif print yang proporsional serta pemilihan warna yang tidak terlampau ramai.

Selain bagian koleksi bermotif print, yang juga paling saya sukai adalah rangkaian koleksi busana yang didominasi warna hitam. Terutama ketika koleksi tersebut dibawakan oleh tiga orang model dengan koreografi spesial yang banyak menggunakan gerak tubuh, ditambah dengan aksesori topeng berwarna hitam, jadilah pada bagian ini terasa lebih drama.

Bukan hanya karena faktor drama-nya saja yang saya suka, tetapi busana yang mereka kenakan, juga keluwesan gerak tubuh tiga model itu turut membungkus keseluruhan dengan sangat pas. Dan jujur saya sedikit surprise ketika sadar salah satu dari tiga model pada bagian itu adalah Reti Ragil. Ya, Reti Ragil, si Super Skinny Girl yang pernah saya tulis profilnya, dan dua model lainnya adalah Drina Ciputra dan Antie Damayanti. Kenapa surprise?, mungkin karena selama ini saya tidak pernah melihat Reti melakukan koreo dengan body movement yang kental seperti saat itu, sementara saya sudah menyaksikan kepiawaian Drina dan Antie dalam olah tubuh di lintasan catwalk. “I think she was great, and they was awesome”.

Namun, harus jujur saya katakan, tidak semua koleksi Danjyo-Hiyoji tersaji pas sempurna. Ada beberapa koleksi, terutama yang ditampilkan pada awal peragaan busana bagi saya terasa seperti pengulangan yang terlalu biasa meski terasa sangat diusahakan untuk menjadi tidak biasa. Saat melihat koleksi tersebut saya seperti ingin mengatakan, “I’m so sorry, but it’s like so last year”. Memang pada kenyataannya, pengulangan bukan hal yang baru di dunia fashion atau dimanapun, pengulangan sangat sering dilakukan, tapi entah mengapa, pada beberapa kesempatan, pengulangan terasa mengganggu pikiran. Hmmm…mungkin saya terlalu sensitif pada beberapa kesempatan, terutama yang menyangkut hal-hal yang sangat saya sukai dan perhatikan.

Tetapi secara keseluruhan saya sangat senang dan belum puas dengan peragaan busana Spring/Summer 2013 Danjyo-Hiyoji. Sangat senang karena “Sang Pioner” kembali, dan belum puas karena saya ingin melihat lagi, lagi, dan lagi koleksi dari Danjyo-Hiyoji. Ah, ya, dan belum puas karena saya tidak bisa mendapatkan foto-foto yang bagus pada peragaan busana itu karena pengaturan spot untuk mengambil foto yang bagi saya susah sekali untuk ambil foto. Terlebih dengan kamera imut saya ini…hahaha 🙂